Prabumulih (salah satu kota yang ada di
propinsi Sumatera Selatan, Indonesia) merupakan kota kelahiran penulis. Untuk
itu, sebagai bentuk kepedulian penulis pada kota kelahiran ini, maka pada blog
ini dibuat secara khusus laman untuk postingan tentang Kota Prabumulih.
Dan pada postingan kali ini, penulis akan
menceritakan sedikit tentang asal usul kota Prabumulih, semoga bermanfaat......
I.
Sejarah Singkat
Prabumulih berasal dari kata Mehabung Uleh yang berarti tanah yang meninggi. Dari berbagai sumber yang penulis
dapatkan bahwa sekitar ±400 (ada yang menulis 250) tahun yang lalu, ada sebuah dusun (Lubuk Berenai) yang terletak di
pinggir Sungai Kelekar yang dipimpin oleh
Riye (kerio) Budin Susukan.
Pada suatu hari Riye Budin mengutus empat bersaudara yaitu Minggun, Dayan, Risek dan Jamih
untuk berjalan ke arah barat dusun Lubuk Berenai menuju hutan belantara mencari
tanah yang nantinya akan dijadikan negeri dengan cara tenung, tanah yang akan
dijadikan negeri ialah tanah yang tidak subur dan banyak binatang buasnya.
Kemudian
sampailah mereka ditempat yang bernama Bulu Mike, tanah yang meninggi, keempat
bersaudara tersebut melakukan sedekah rimbe. Tanah digali di dekat Bulu Mike dan dimasukkan ke
dalam kulak kayu tempat bertenung. Lalu tempat tersebut di kikis rata dengan
permukaan setelah itu Dayan melakukan persedekahan kepada Tuhan agar diberi
petunjuk agar tanah tersebut bisa digunakan sebagai negeri baru.Setelah selesai
dimantrakan, kulak kayu tersebut ditutup dan persembahan tersebut dimasukkan ke
dalam lubang tanah. Setelah beberapa hari tanah tersebut mehabung (meninggi).
Setelah melihat keadaan tersebut lalu keempat bersaudara itu berkata,”Mehabung,
ule kite tanahnye mehabung”.
Maka
setelah disepakati bersama, tempat tanah yang digali empat bersaudara dibuat
rumah dengan membelakangi 4 pematang yang dapat juga disebut 4 kampung
pematang,Bungin,Anggun Dilaman,Kumpai Ulu dan Karang Lintang,kemudian nama
Mehabung Ule diganti dengan Pehabung Ule atas keputusan bersama. Pada zaman
Belanda Pehabung Ule diganti menjadi Peraboeng Ngoele dan pada zaman Jepang
menjadi Peraboe Moelih, kemudian berubah kembali dengan ejaan yang
disempurnakan Pemerintah menjadi Prabumulih. Kata Prabumulih pun sampai sekarang masih
digunakan.
II.
Profil Kota Prabumulih
Kota Prabumulih
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.6 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Prabumulih dan diresmikan menjadi Pemerintah Kota pada tanggal
17 Oktober 2001
Posisi
: 3°20’09,1”- 3°34’24,7” LS dan 104°07’50,4”-104° 19’41,6” BT
Luas Wilayah : 43,450 HA
ketinggian : ± 34 meter dml
curah hujan : 1.850 mm/tahun
luas wilayah : 43.450 Ha.
Jarak : Prabumulih
– Palembang : 97 Km
Prabumulih
– Muara Enim : 87 Km
III. Batas Wilayah Kota Prabumulih
- Sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim.
- Sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Lembak dan Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Muara Enim.
- Sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Lembak dan Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.
- Sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim.
Di sadur dari berbagai sumber dengan perubahan yang disesuaikan....
6 komentar:
Kota yang menaraik, ibarat Mutiara yang terpendam , Perlu di Explor Potensinya (Parawisata, Perekonomina, dan budaya)...
Hampir satu tahun di prabu,,
Jadi kangen sama temen" di nias, gunung ibul, tugu, ma anak" pesantren prabu. .
Hubungi gue ya gan, ,
Nie buat temen" di prabu,,+6282221367386
Aku kangen kalian, , :)
Sang hayan prabu
Akor nian
Akor nian
Kamu di nias aku juga tinggal di nian deket sd 82
Posting Komentar