Ilmu kimia tidak lepas dari yang namanya atom karena setiap unsur kimia dipastikan mengandung atom. Secara kasat mata, atom tidak dapat dilihat tetapi dampaknya dapat dirasakan langsung. Mengenai atom ini (jika kita mencarinya di search engine), banyak sekali teori-teori yang telah di kemukakan oleh para ahli, dari teori yang sederhana hingga teori yang rumit. Postingan saya kali ini akan membahas sedikit tentang perkembangan teori atom tersebut, semoga bermanfaat......
1.
Teori Atom Dalton
Seorang ahli Kimia Inggris (John Dalton) berhasil mengembangkan konsep
atom dengan baik yang dikenal dengan Teori Atom Dalton (1803) yang isinya :
- Atom adalah berupa bola sederhana yang amat kecil, tidak dapat dibelah, tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan
- Atom merupakan bagian terkecil dari unsur.
- Suatu unsur tersusun atas atom–atom yang semuanya persis sama (identik)
- Atom–atom suatu unsur berbeda dengan atom–atom dari unsur lain
- Di dalam setiap reaksi kimia, atom–atom tidak mengalami perubahan, yang berubah hanya susunan antara satu atom dengan atom lainnya, baik atom yang sama ataupun yang berbeda.
2.
Model Atom Thomson
Joseph J. Thomson (1904) adalah orang pertama yang membayangkan bentuk
atom ditinjau dari sudut kelistrikan. Menurut Thomson, atom menyerupai bola
yang bermuatan positif (muatan listrik itu tersebar secara merata) dan elektron
tersebar di dalam isi bola ini.
3.
Model Atom Rutherford
Ernest Rutherford mengembangkan konsep atom yang dikenal dengan Teori
Atom Rutherford yang isinya atom tersusun atas partikel–partikel negatif
(elektron) dan partikel–partikel bermuatan positif (proton), massa atom
terpusat pada inti atom, elektron bergerak mengelilingi inti atom, dan muatan
suatu atom adalah netral sehingga jumlah elektron dan proton selalu sama.
4.
Model Atom Neils Bohr
Neils Bohr mengembangkan konsep atom yang dikenal dengan Teori Atom
Rutherford yang isinya :
- Elektron beredar mengelilingi inti
- Garis edar elektron dapat berupa lingkaran atau elips dengan inti sebagai titik fokusnya
- Garis edar elektron–elektron sesuai dengan tingkat energinya/kulit
- Elektron–elektron mengelilingi inti tanpa menyerap atau melepaskan energi
- Elektron–elektron dapat berpindah dari tingkat energi/kulit yang rendah ke tingkat energi/kulit yang lebih tinggi dengan menyerap energi dan sebaliknya elektron–elektron dapat berpindah dari tingkat energi/kulit yang tinggi ke tingkat energi/kulit yang lebih rendah dengan melepaskan energinya.
5. Teori
atom mekanika kuantum
Kelebihan dan kelemahan dari masing-masing
model atom dari mulai model atom Dalton sampai dengan model atom Niels Bohr
dapat kita simpulkan sebagai berikut:
Model Atom
|
Kelebihan
|
Kelemahan
|
Menurut Dalton seperti bola Pejal
Menurut Thomson seperti roti Kismis
Rutherford seperti planet bumi mengelilingi matahari
Niels Bohr seperti bola, dengan inti atom yang dikelilingi
sejumlah elektron
|
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model
atom
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negative dalam
atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Selain
itu juga memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang bermuatan positif
dan negatif untuk membentuk atom netral. Juga membuktikan bahwa electron
terdapat dalam semua unsure
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron
yang mengelilingi inti
Mampu membuktikan adanya lintasan elektron untuk atom hidrogen
|
Tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya
hantar arus listrik, jika atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur dan
tidak dapat dibagi lagi
Teori ini Belum dapat menerangkan bagaimana susunan muatan
positif dalam bola dan jumlah electron
Model tersebut tidak dapat menerangkan mengapa elektron tidak
pernah jatuh ke dalam inti sesuai dengan teori fisika klasik
Hanya dapat menerangkan atom-atom yang memiliki elektron tunggal
seperti gas hidrogen, tetapi tidak dapat menerangkan spectrum warna dari
atom-atom yang memiliki banyak elektron
|
Belum
sempurnanya teori-teori atom yang ada, membuat para ilmuwan terus-menerus
berusaha menyempurnakan teori atom, hingga pada tahun 1927, Erwin Schrodinger,
ilmuwan dari Austria, mengemukakan teori atom yang baru yang disebut dengan
teori atom mekanika kuantum atau mekanika gelombang. Dimana teori ini dapat
diterima hingga sekarang. Teori atom makanika kuantum memiliki kesamaan dengan
teori atom niels bohr dalam hal tingkat-tingkat energi atau kulit-kulit atom,
tetapi berbeda dalam hal bentuk lintasan dan orbitnya. Dalam teori mekanika
kuantum, posisi dari electron adalah tidak pasti. Hal yang dapat ditentukan
mengenai keberadaan electron didalam atom adalah daerah dengan peluang terbesar
untuk menemukan electron tersebut. Daerah dengan peluang terbesar menemukan
electron tersebut disebut orbital.
0 komentar:
Posting Komentar